Penyakit autoimun mempunyai spektrum yang sangat luas, dari yang bersifat organ spesifik sampai bentuk sistemik atau non-organ spesifik. Pada penyakit autoimun organ spesifik, umumnya mempengaruhi organ tunggal dan respons autoimun ditujukan langsung pada antigen di dalam organ tersebut. Sebagian besar kelainan spesifik organ melibatkan satu atau beberapa kelenjar endokrin. Target antigen dapat berupa molekul yang diekspresikan pada permukaan sel hidup (terutama reseptor hormon) atau molekul intraseluler (terutama enzim intraseluler). Sedangkan penyakit autoimun non-organ spesifik mempengaruhi organ multipel dan biasanya berkaitan dengan respons autoimun terhadap molekul yang tersebar di seluruh tubuh, terutama molekul intraseluler yang berperan dalam transkripsi dan translasi kode genetik (DNA dan unsur inti sel lainnya)
Penyakit dan Antigen Diri
Antigen diri | Penyakit |
Reseptor hormon
Reseptor TSH Reseptor insulin
|
Hiper atau hipotiroidisme Hiper atau hipoglikemia |
Reseptor neurotransmiter
Reseptor asetilkolin
|
Miastenia gravis |
Molekul sel adesi
Molekul sel adesi epidermal |
Penyakit kulit yang melepuh
|
Protein plasma
Faktor VIII β2 glikoprotein I dan protein antikoagulan lain
|
Hemofili didapat Sindrom antifosfolipid |
Antigen permukaan sel
Sel darah merah (antigen multipel) Platelet |
Anemia hemolitik Purpura trombositopenia
|
Enzim intraseluler
Peroksidase tiroid Steroid 21-hidroksilase (korteks adrenal)
|
Tiroiditis, kemungkinan hipotiroidisme Kegagalan adrenokortikal (penyakit Addison) |
Glutamat dekarboksilase (sel β di pulau pankreas)
Enzim lisosom (sel fagositik) Enzim mitokondria (terutama piruvat dehidrogenase)
|
Diabetes autoimun
Vaskulitis sistemik Sirosis biliar primer |
Molekul intraseluler yang melibatkan transkripsi dan translasi
Rantai dua DNA Histon Topoisomerase I Amino-acyl t-RNA sintase Protein sentromer |
SLE SLE Skleroderma difus Polimiositis Skleroderma lokal |
(Dikutip dengan modifikasi dari Chapel H, 1999)