Penyakit Disebabkan Sel T, Limfosit atau Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
Peranan dari limfosit T pada penyakit imunologis pada manusia telah semakin dikenal dan diketahui. Patogenesis dan tatalaksana penyakit autoimun pada manusia pada saat ini lebih ditujukan pada kerusakan jaringan yang disebabkan terutama oleh sel limfosit T.
Hampir semua penyakit yang diperantarai T cell disebabkan oleh mekanisme autoimun. Reaksi autoimun biasanya ditujukan langsung terhadap antigen pada sel yang distribusinya terbatas pada jaringan organ tertentu. Oleh karena itu penyakit T cell mediated cenderung terbatas mengenai organ-organ tertentu dan biasanya tidak bersifat sistemis. Kerusakan organ juga dapat terjadi menyertai reaksi sel T terhadap reaksi mikroba, misalnya pada tuberculosis, terdapat reaksi T cell-mediated terhadap M. tuberculosis, dan reaksi tersebut menjadi kronik oleh karena infeksinya sulit dieradikasi. Inflamasi granulomatous yang terjadi mengakibatkan kerusakan jaringan pada tempat infeksi. Pada infeksi virus hepatitis, virusnya sendiri tidak terlalu merusak jaringan, tetapi sel limfosit T sitolitik (CTL) yang bereaksi terhadap hepatosit yang terinfeksi menyebabkan kerusakan jaringan hepar.
Mekanisme dari kerusakan jaringan
- Pada penyakit yang diperantarai oleh sel T (T cell-mediated), kerusakan jaringan dapat disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang diperantarai oleh sel T CD4+ atau sel lisis oleh CD8+ CTLs
- Mekanisme dari kerusakan jaringan sama dengan mekanisme yang digunakan oleh sel T untuk mengeliminasi sel yang berkaitan dengan mikroba. Sel T CD4+ bereaksi terhadap antigen pada sel atau jaringan, terjadi sekresi sitokin yang menginduksi inflamasi dan mengaktivasi makrofag. Kerusakan jaringan disebabkan oleh sekresi sitokin dari makrofag dan sel-sel inflamasi yang lain. Sel T CD8+ dapat menghancurkan sel yang berikatan dengan antigen asing. Pada banyak penyakit autoimun yang diperantarai oleh sel T, terdapat sel T CD4+ dan sel T CD8+ yang spesifik untuk antigen diri, dan keduanya berperan pada kerusakan jaringan.
Sindrom klinik dan pengobatan
Banyak penyakit autoimun yang organ spesifik pada manusia didasari oleh reaksi yang diperantarai oleh sel T
Penyakit yang diperantarai sel T
Penyakit | Spesifitas sel T patogenik | Penyakit pada manusia | Contoh pada hewan |
Diabetes melitus tergantung insulin (tipe I) | Antigen sel islet (insulin, dekarboksilase asam glutamat)
|
Spesifisitas sel T belum ditegakkan
|
Tikus NOD, tikus BB, tikus transgenik |
Artritis reumatoid | Antigen yang tidak diketahui di sinovium sendi
|
Spesifisitas sel T dan peran antibodi belum ditegakkan
|
Artritis diinduksi kolagen |
Ensefalomielitis alergi eksperimental | Protein mielin dasar, protein proteolipid
|
Postulat : sklerosis multipel | Induksi oleh imunisasi dengan antigen mielin SSP; tikus transgenik |
Penyakit inflamasi usus | Tidak diketahui, peran mikroba intestinal | Spesifisitas sel T belum ditegakkan | Induksi oleh rusaknya gen IL-2 atau IL-10 atau kurangnya regulator sel T |
(Dikutip dengan modifikasi dari dari Abbas AK, Lichtman AH, 2004)
Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas yang diperantarai oleh sel T, adalah mengurangi inflamasi dengan menggunakan kortikosteroid, antagonis sitokin (anti TNF) dan untuk menghambat respon sel T digunakan obat imunosupresif seperti siklosporin. Antagonis terhadap TNF telah dibuktikan bermanfaat pada pasien artritis reumatoid dan inflammatory bowel disease. Beberapa obat baru sedang dikembangkan untuk menghambat respons sel T, misal antagonis terhadap reseptor sitokin.
Penyakit-penyakit yang diperantarai oleh sel T (reaksi hipersensitivitas tipe IV) disebabkan oleh reaksi tipe lambat yang diperantarai oleh sel T CD4+ atau kerusakan sel yang disebabkan oleh sel T CD8+ CTLs.